Thursday, January 31, 2019

INDAHNYA AIR TERJUN SEGENTER

"Tiada Libur tanpa Jalan Jalan" ini kalimat penyemangat buat saya sendiri biar saat hari libur itu gak cuma hibernasi di kamar seharian.

dan untuk liburan kali ini, saya menemukan keseruan baru, keseruan travelmate dan keseruan saat menuju lokasi jalan jalan.

Seperti biasa, untuk menemukan keseruan yang tak terduga itu gak perlu perencanaan jalan jalan yang terlalu matang, cukup ada niat aja deh. Bahkan jelajah lombok kali ini yang awalnya ada 4 orang yang join, eh ternyata ujung ujung nya cuma dua orang, saya dan rekan baru si Derajad, semangat jalan jalan jadi lumayan ngedrop, tapi ya sudahlah kita lanjutkan aja berdua ke tempat yang belum kita tahu lokasi tepat nya, yaitu Air Terjun Segenter. 

Gak usah bingung kalau lagi di lombok, misal gak tau tempat, tinggal tanya penduduk lokal aja, dijamin dijawab dengan memuaskan. Beberapa kali nanya ke warga mengenai lokasi Air Terjun ini, mereka komentar nya sama, bahwa ada yang tenggelam di air terjun beberapa waktu yang lalu, katanya sih udah ada dua orang korban. Serem juga sih, tapi itu justru bikin saya jadi semakin semangat lagi untuk menuju kesana, penasaran gan.


LOKASI
Air Terjun Segenter ini lokasinya ada di timur Sesaot, tepatnya di Dusun Kumbi, Desa Lembah Sempaga, Narmada, Lombok Barat, dan berada di kawasan Taman Hutan Raya Nuraksa, sekitar 30 km dr Kota Mataram. Awalnya sih jalan bagus, namun setelah memasuki pintu gerbang Nuraksa, jalan full tanah berbatu dengan lebar pas untuk satu mobil, tapi jangan harap ya masuk pake mobil, kecuali pakai mobil khusus offroad, kayaknya sih masih bisa. Cara yang pas ya naik motor seperti kita, karena lumayan jauh bro, sekitar 4 km dari pintu gerbang ini dengan jalur ekstrim membelah hutan.


KONDISI AIR TERJUN
1. Bagian Bawah
Dari tempat parkir, (tapi sebenernya bukan tempat parkir sih, kendaraan kita taruh di bawah pohon aja, plus ditutup daun daun, haha.. ini adalah saran dari warga lokal yang kebetulan juga dengan mengantar tamu ke air terjun ini menggunakan beberapa motor) kita jalan kaki menuruni anak tangga yang udah dibuat dengan bagus oleh warga menggunakan semen, jadi dijamin gak licin. Gak sampai lima menit berjalan, kita sampai juga di lokasi Air Terjun Segenter ini. 

Sebenernya air terjun ini gak tinggi, kira kira gak sampai 20 meter tingginya, dengan debit air yang lumayan deras. Yang saya suka yaitu kolamnya, lumayan luas dan bersih jadi asyik buat mandi, tapi berhubung kemaren ada tragedi tenggelamnya pengunjung, kolam ini dikasih tali rafia merah yang membentang dari ujung ke ujung, dengan maksud agar pengunjung gak mandi ke pusat jatuhnya air.


Tapi untungnya ya kita kesini pas bareng orang lokal, jadinya dia memandu kita untuk bisa mendekat ke air terjun dengan aman. Hohoho. Dingin banget gan airnya, tapi gak sedingin di Air Terjun Tiu Kelep.



2. Bagian atas
Bedanya dengan air terjun yang lain di Lombok, di air terjun ini kita bisa menuju bagian atas air terjun dengan sangat mudah. Pas di parkiran jangan ambil jalan turun, tapi ambil jalan terusan yang arahnya berlawanan dengan arah arus sungai. Kira kira 200 meter berjalan, kita bisa sampai di bagian atas air terjun ini. 







jangan lupa follow Instagram saya @lehun.pikio188 untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH

Tuesday, January 22, 2019

PESONA AIR TERJUN BENANG KELAMBU


Objek wisata di Lombok jumlahnya sangat banyak, sehingga wajar apabila banyak tourist memilih Lombok sebagai salah satu destinasi wisata saat cuti atau untuk mengisi hari libur. Pulau ini menawarkan banyak hal menarik, mulai dari objek wisata pantai dengan hamparan pasir putih dan air laut yang jernih serta ombak yang bersahabat seperti Pantai Kuta di Lombok Tengah, Pantai Senggigi dan Gili Trawangan di Lombok Barat.
Tidak ketinggalan juga objek wisata budaya seperti Desa Adat Ende di Lombok Tengah, yang berlokasi tidak jauh dari bandara (BIL). Selain itu, Lombok juga dikenal punya pemandangan alam yang memukau serta masih alami. Ada banyak destinasi wisata alam menarik di Lombok yang bisa dikunjungi, mulai dari Gunung Rinjani, Danau Segara Anak, serta Air Terjun Benang Kelambu yang ada di kaki Gunung Rinjani.
Berbicara soal pemandangan alam dan objek wisata air terjun, ada sejumlah air terjun di Lombok yang terkenal, yang sering dijadikan sebagai tujuan wisata oleh masyarakat lokal, wisatawan domestik dan mancanegara diantaranya adalah Air Terjun Sendang Gila, Air Terjun Tiu Kelep, Air Terjun Sekeper, Air Terjun Batara Lejang, dan Air Terjun Benang Kelambu.


AirTerjunBenang

Dinamakan Air Terjun Benang Kelambu karena air terjun yang ada di tempat ini terlihat seperti benang-benang Kelambu (tirai) yang suaranya lebih halus dibandingkan dengan air terjun kebanyakan. Air terjun ini berbentuk melebar menyerupai sebuah tirai (kelambu: dalam bahasa Lombok). Terlihat sangat indah dan menarik.
Air terjun ini sebenarnya cukup tinggi. Hanya saja, karena terbagi menjadi beberapa tingkat, sehingga membuatnya terlihat lebih pendek daripada yang sebenarnya. Di tingkat pertama, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 m. Ini adalah Air yang langsung jatuh dari mata air. Sedangkan tingkat kedua yang berada di bagian lebih bawah memiliki ketinggian sekitar 10 m. kemudian yang ketiga tingginya hanya 5 meter saja.
Air terjun ini tampak semakin cantik dengan adanya tetumbuhan hijau yang ada di sekitarnya, yang menyeruak di antara derasnya air terjun. Apalagi jika Anda menyempatkan diri untuk mandi dan berbasah-basahan. Rasa capek yang tadinya menggelayut akan sirna setelah air yang cukup dingin mengguyur sekujur tubuh.
Yang membuat air terjun ini tampak unik atau berbeda dibandingkan dengan air terjun pada umumnya adalah, airnya yang memang berasal dari mata air, bukan dari sungai. Jumlah mata airnya yang sangat banyak, membuat air terjun tampak seperti keluar dari celah-celah tebing diantara rimbunnya semak dan tumbuhan yang tumbuh subur.
Di bagian bawah, terdapat kolam yang memang sengaja dibuat untuk menampung air. Kolam ini bisa dimanfaatkan sebagai tempat mandi atau berendam oleh wisatawan yang berkunjung. Selain mandi dan bahasa-basahan di kolam buatan tersebut, sebenarnya kita juga bisa memilih lokasi yang lebih tinggi dengan menaiki bebatuan yang ada di sekitar air terjun tersebut untuk menyaksikan pemandangan yang lebih spektakuler dan indah. Namun dengan syarat, Anda tetap harus berhati-hati agar tidak terpeleset.
Masyarakat setempat meyakini bahwa air terjun ini bisa memberikan tuah tertentu kepada siapa pun yang mau mandi atau berendam di sana. Mereka percaya bahwa siapapun yang mandi di tempat ini akan mendapatkan kesembuhan dari berbagai macam penyakit dan awet muda.
Kepercayaan tersebut tidak lepas dari keyakinan masyarakat setempat yang meyakini bahwa sumber air yang ada di tempat ini sebenarnya berasal dari danau Segara Anak yang ada di Gunung Rinjani.

AksesataurutemenujuAirTerjunBenangKelambuLombok

Alamat Air Terjun Benang Kelambu ada di Dusun Pemotong, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (Nusa Tenggara Barat).
Jika Anda berangkat dari kota Mataram, jarak menuju ke air terjun kurang lebih 32 km. Waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan (mobil atau motor).
Karena tidak ada kendaraan umum yang bisa mengantarkan Anda menuju air terjun, maka satu-satunya pilihan adalah dengan menyewa kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Selanjutnya, Anda bisa berkendara hingga sampai di parkir area air terjun.

DariLombokBarat

Rute yang akan dilalui dari pusat Kota Mataram sebenarnya cukup mudah. Dari pusat Kota Arahkan kendaraan menuju ke Taman Narmada. Kemudian lanjutkan perjalanan hingga sampai di pertigaan Batukliang. Lalu belok kiri menuju ke Desa Aik Berik. Sesampainya di Desa Aik berik, lokasi parkir area air terjun sudah tidak terlalu jauh.

DariLombokTengah

Jika Anda berangkat dari Lombok Tengah, misalnya dari Praya atau dari Bandara Internasional Lombok, berkendaralah ke arah Mantang melalui Jalan Raya Praya-Mantang hingga sampai di Desa Selebung. Kemudian belok kiri menuju Montong Dao. Lalu belok kanan sampai Pasar Teratak-Batukliang Utara.
Sesampainya di pasar, belok kiri dan ikuti saja jalan hingga menuju ke parkir area air terjun yang satu jalur dengan jalan menuju ke Air Terjun Benang Stokel. Karena memang lokasi Air Terjun Benang Kelambu dan Air Terjun Benang Stokel berdekatan.
Objek wisata di Lombok yang berada di pelosok-pelosok sebagian besarnya belum dilengkapi penunjuk arah. Sehingga, sebagai wisatawan yang asing dengan daerah ini, kita dituntut aktif bertanya kepada warga jika tidak tahu jalan. Atau, cara paling mudah adalah dengan mengandalkan GPS di smartphone sebagai guide.
Karena berlokasi di kaki Gunung Rinjani, maka pemandangan yang akan kita temui ketika mendekati area air terjun akan semakin alami dan indah. Begitu juga dengan suhu udaranya yang terasa semakin dingin dan sejuk.
Setelah sampai di area parkir, Anda harus membayar retribusi atau tiket masuk. Kemudian bisa melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki atau naik ojek. Rute yang akan dilalui berupa hutan hutan yang akan ditempuh sejauh 1 km. Di sepanjang perjalanan, selain pemandangan yang asli dan alami, cuaca yang sejuk juga cukup mendukung, sehingga walaupun tergolong jauh, perjalanan menuju air terjun tetap menyenangkan.
Sesampainya di pintu masuk air terjun, kita masih harus menuruni anak tangga yang jumlahnya lumayan banyak. Sehingga ketika kembali naik nanti, wisatawan biasanya lumayan ngos-ngosan.

FasilitasdantiketmasukobjekwisataAirTerjunBenangKelambu

Harga tiket masuk Air Terjun Benang Kelambu hanya Rp3.000 per orang. Jika Anda membawa kendaraan roda dua, Anda akan dikenakan biaya parkir Rp2.000. Sedangkan kendaraan roda empat akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp5.000.
Tiket masuk tersebut sudah sekaligus untuk tiket masuk ke Air Terjun Benang Stokel yang lokasinya lebih dekat dari area parkir, jika dibandingkan dengan Air Terjun Benang Kelambu.
Satu-satunya fasilitas yang disediakan di objek wisata adalah toilet atau kamar ganti yang biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengganti pakaiannya setelah mandi dan berendam di kolam air terjun. Walau demikian, masih bisa kita jumpai penjaja makanan dan minuman ringan di dekat pintu masuk Air Terjun Benang Kelambu.
Jika tidak ingin jalan kaki dari area parkir menuju ke air terjun, sebenarnya ada jasa ojek yang ditawarkan oleh masyarakat setempat. Ojek akan mengantarkan kita hingga ke pintu masuk air terjun dengan biaya kurang lebih Rp20.000 sekali Jalan.
Bagi Anda yang ingin cepat sampai atau tidak ingin terlalu capek di jalan, jasa ojek ini bisa jadi alternatif. Walau demikian, jalan kaki sebenarnya sangat menyenangkan mengingat, selain sehat pemandangan alam yang ada di tempat ini juga sangat mengagumkan dan mampu menyejukkan jiwa siapapun yang memandangnya.

Monday, January 21, 2019



Pantai Kuta Mandalika, Daerah Wisata Baru Di Pulau Lombok Yang Jadi Favorit


Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang baru-saja diresmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo ini merupakan salah satu dari sebelas KEK yang tersebar dari ujung barat hingga wilayah timur Indonesja. Posisi KEK Mandalika terbilang sangat strategis berada di Kabupaten Lombok Tengah di Pulau Lombok. Berjarak 30 menit dari Bandara Internasional Lombok, Praya, dan terbentang sepanjang 14,6 km mulai dari Pantai Mandalika, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan. Kawasan KEK Mandalika akan memiliki 10.000 kamar hotel, sirkuit balap Moto GP kelas dunia, serta convention center. Jadi wisatawan datang kesini dalam kunjungan bisnisnya dapat bersenang-senang, menikmati alamnya yang indah dan berolahraga, di sela waktu yang ada.
Yang lebih dulu dikenal di Lombok tentunya adalah Pantai Senggigi di Lombok Barat. Seiring waktu dan perluasan pembangunan maka tak pelak lagi Lombok Tengah akan menjadi tujuan wisata favorit dan ikonnya tentu saja kawasan KEK Mandalika. Nah, saya ingin cerita sedikit tentang sepotong pantai di Kawasan KEK Mandalika, yaitu Pantai Mandalika. Pantai Mandalika ini sepuluh tahun lalu dikenal sebagai Kuta Lombok karena lokasinya di Desa Kuta. Untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Kuta Bali maka mulai disosialisaikan perubahan nama menjadi Mandalika. Pantai ini juga berbalut kisah legenda Puteri Mandalika yang menerjunkan dirinya ke laut dan konon dipercaya menjelma menjadi cacing laut yang disebut Nyale. Dan cacing-cacing ini muncul setahun sekali di Pantai Mandalika pada saat tertentu dan dijadikan hidangan yang lezat. Hari-hari munculnya Nyale dari laut selalu disambut meriah oleh ribuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Pantai Kuta Mandalika

Hotel tempat kami menginap berada di perkampungan, diantara rimbun batang-batang bambu. Menjorok masuk ke dalam melalui jalan tanah, jauh dari jalan raya. Kalau malam hari gelap tanpa lampu jalan, penerangan remang-remang hanya dari rumah penduduk dan hotel-hotel yang ada di sekitar. Ternyata memang banyak sekali hotel disini. Katanya sih justru bule-bule senang tinggal di tempat seperti ini menyatu dengan rumah-rumah penduduk, dengan suasana yang sangat natural. Boleh jadi kamar hotel yang kami tempati merupakan salah satu kamar dari 10.000 kamar hotel yang tersedia di KEK Mandalika.
Pagi itu, kami ingin menyaksikan matahari terbit di Pantai Mandalika. Pihak hotel menyatakan bahwa lokasinya hanya 10 menit jalan kaki ke pantai. Tetapi, saya tidak yakin karena lokasi hotel yang masuk ke dalam, karena itu kami keluar kamar ketika hari masih gelap, pagarpun masih terkunci. Setelah membangunkan penjaga untuk membukakan pintu kami berjalan keluar menuju pantai. Dan apa yang terjadi kemudian? Tiga ekor anjing menggonggong kami bersahut-sahutan, memecah keheningan di pagi senyap. Untungnya anjing tidak mendekat, hanya menggonggong saja. Dengan setengah menahan rasa takut, kami terus melangkah tenang. Mendekati jalan raya, gonggongan tak terdengar lagi.

Pagi di Kuta Mandalika

Di jalan raya suasana masih sepi. Toko-toko dengan desain menarik berjajar di pinggir jalan untuk memanjakan para turis. Ada toko perlengkapan surfing, kafe untuk nongkrong sambil makan dan minum, dan banyak lagi. Kami tak tahu arah. Kata bapak yang kami tanya, ‘ikuti saja anak-anak itu, mereka juga mau ke pantai’, katanya menunjuk serombongan anak seumur sekolah dasar, dan kamipun mengikuti mereka. Setidaknya kami perlu waktu 30 menit untuk tiba di pantai. Hari menjelang terang. Anak-anak semakin ramai berdatangan dan bermain-main di pantai. Tampaknya anak-anak dari perkampungan yang tidak jauh dari pantai. Oh ya, saat itu hari Minggu, mereka sedang libur sekolah dan mereka menikmati liburan dengan bermain di pantai. Pantai ini adalah milik mereka, tempat mereka bermain dengan riang gembira, mendaki bukit, mencari biota laut di antara terumbu karang dan tanaman ganggang ataupun bermain pasir. Pantai ini memang terbuka seperti Kuta Bali, jadi siapa saja boleh datang tanpa dipungut tarif masuk.

Pagi hari di pantai yang indah

Yang membedakan Pantai Mandalika dengan umunya pantai lain adalah pasir pantainya. Pasir pantai yang putih bersih dengan tekstur membundar hingga terkadang dijumpai ukuran sebesar butiran merica seperti juga dijumpai di Pantai Tanjung Aan. Pasir merica ini terbentuk dari fosil foraminifera. Foraminifera adalah organisme bersel tunggal yang bercangkang yang hidup di lingkungan air terutama di laut. Organisme ini hidup dari ganggang yang hidup di sekitar terumbu karang. Cangkang mikroorganisma yang telah mati akan tersapu ombak dan terdampar di pantai dan terakumulasi secara melimpah membentuk pasir putih. Wisatawan yang pernah mampir kesini pasti membicarakan keunikan pasir pantainya. Bahkan tak jarang membawanya pulang sebagai souvenir.

Pebukitan Pantai Kuta Mandalika

Pesona yang memikat lainnya, selain keunikan butiran pasir adalah airnya yang jernih berwarna biru toska dengan ombak yang mengalun tenang. Pada saat permukaan air laut di pantai surut, akan terlihat tumbuhan ganggang laut, beserta biota laut lainnya seperti bintang laut, teripang serta terumbu karang. Biota laut ini mengundang minat anak-anak untuk bermain-main di antara bebatuan karang. Di sekitar pantai di jumpai bukit-bukit kecil bervegetasi rendah yang mudah didaki oleh anak-anak. Mereka lalu duduk di atas bukit memandang ke arah laut. Dapat dimengerti jika anak-anak senang bermain disini.

Bermain di pasir

Di siang hari terasa menyengat di bawah matahari Lombok yang panas terik. Beberapa pepohonan yang ditanam pada saatnya akan menjadi rindang untuk meneduhkan kawasan. Telah tersedia pelataran yang luas dimana anak-anak dapat bermain skateboard, dengan ditambah bangku-bangku untuk duduk sambil memandang laut biru, serta lampu penerangan di kala malam. Tak jauh dari lokasi di bangun sebuah masjid besar, beachwalk juga telah kian rapi, area parkir yang luas, serta warung penjaja makanan dan minuman turut mendukung pariwisata. Keindahan pantai, keunikan pasir, dan karakteristik khas pesona pantai tropis dengan terumbu karang serta aneka biota laut, sinar matahari pagi yang hangat untuk berjemur serta kemunculan Nyale setiap tahunnya, menjadi daya tarik kuat Pantai Mandalika bagi wisatawan mancanegara.
Perlu penyuluhan untuk mengingatkan wisatawan serta masyarakat lokal terutama anak-anak yang sering bermain disana, agar menjaga lingkungan dengan menjaga pantai agar selalu bersih serta tidak mengganggu kehidupan terumbu karang. Karena perlu diketahui adanya kaitan erat antara keberadaan pasir putih yang unik dengan terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai. Jika terumbu karang dirusak maka keberadaan pasir putih juga turut menghilang.

Wednesday, January 16, 2019

Pesona Air Terjun Kembar Tiu Teja di Lombok Utara

WISATA LOMBOK - Keberadaan Gunung Rinjani di Lombok, menjadikan pulau berjuluk "Seribu Masjid" ini banyak di anugerahi keindahan alam berupa air terjun yang sangat indah. Sebut saja diantaranya yang sudah populer di kalangan wisatawan yaitu air terjun Sendang Gila, Tiu Kelep, Tiu Pupus, dan Kerta Gangga di Kabupaten Lombok Utara, kemudian air terjun Benang Stokel, dan Benang Kelambu di Kabupaten Lombok Tengah, dan air terjun Otak Kokok, Air Jeruk Manis di Kabupaten Lombok Timur.

Sebenarnya, masih banyak lagi air terjun di lereng - lereng Gunung Rinjani dengan Ketinggian 3726 meter dari permukaan laut, yang membentang mulai dari ujung Kabupaten Lombok Utara, hingga ujung Kabupaten Lombok Timur. Hanya saja, keterbatasan akses jalan menuju lokasi, dan minimnya fasilitas publik, atau akomodasi, membuat berbagai air terjun yang sangat indah itu sepi dari pengunjung.

Salah Satunya yang kini sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata baru yaitu air terjun Kembar Tiu Teja di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Air terjun dengan ketinggian sekitar 40 meter yang tersembunyi di belantar hutan Gunung Rinjani yang masih alami dan asri ini, menurut para wisatawan yang pernah berkunjung, panorama keindahannya bahkan mengalahkan air terjun lain yang sudah berkembang sebagai destinasi wisata lebih dulu.

Air Terjun Kembar Pelangi Tiu Teja Lombok Utara
Air Terjun Pelangi Tiu Teja Lombok (c) caderabdul.files.wordpress.com
Kalau air terjun lain, air yang meluncur turun biasanya tunggal (satu), atau lebar jika sumber air yang mengalir deras. Maka air terjun Tiu Teja memiliki dua mata air terjun yang meluncur secara berdampingan. Indahnya lagi, ketika mendapat sinar matahari, sewaktu waktu akan muncul sinar pelangi diantara bias titik-titik air yang meluncur.

"Akibat seringnya terlihat sinar pelangi di air terjun, masyarakat setempat akhirnya memberikan nama Air Terjun Tie Teja". "Tiu" dalam bahasa Sasak Lombok berarti Pelangi. 

Dari Kota Mataram, air terjun Tiu Teja berjarak sekitar 60Km, atau sekitar 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Karena jalur menuju lokasi air terjun dari jalan utama desa masih melintasi kebun dan hutan yang lebat sejauh 2 KM, saran kami kepada pengunjung agar menggunakan kendaraan sepeda motor saja. Bisa menggunakan mobil, tapi hanya bisa sampai di pintu gerbang di pinggiran jalan desa. Untuk menuju lokasi selanjutnya bisa menyewa jasa tukang ojek.
Air Terjun Tiu Teja (c) asiabusinessinfo.com
Namun bagi mereka yang hobi petualangan / mendaki, jalan kaki menuju lokasi air terjun juga penuh pengalaman menakjubkan. Rute yang tersaji akan melintasi perkebunan kopi milik masyarakat, untuk selanjutnya memasuki hutan tropis di lereng Gunung Rinjani yang masih lebat dan alami. Sapaan ramah penduduk akan sering terdengan ketika berpapasan, demikian pula suara suara merdu burung, ayam hutan, atau monyet abu abu, akan menemani perjalanan anda menuju lokasi air terjun.

Tanda kalau sudah sampai di lokasi air terjun, yaitu keberadaan Pos Pemantau milik BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), silahkan parkir sepeda motor ditempat itu, dan lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak yang sekarang sudah dibuatkan anak tangga hingga lokasi air terjun. Air Terjun Tiu Teja memang belum terlihat dari Pos pemantau BKSDA, namun suara gemuruh air terjun sudah terdengar dan menggoda para pengunjung untuk segera turun dan menikmati sejuk serta segarnya air pegunungan. 


Benar saja, sampai di lokasi, kamipun sempat terpana dan kagum dengan panorama yang tersaji. Dua mata air terjun berwarna putih terlihat turun meluncur dengan derasnya, sehingga membentuk kolam dibawahnya selebar sekitar 10 meter persegi, dengan kedalaman sekitar 1 meter, sehingga aman untuk aktifitas berenang. Tidak hanya itu, bias air yang turun, untuk kemudian naik lagi, akan membasahi gerumbulan tanaman-tanaman, batu besar, serta tebing tebing batu di sekelilingnya, sehingga efek yang ditimbulkan, batu dan tebing tebing itu selalu basah dan berlumut. Ketika bias titik titik air yang naik itu tertimpa sinar matahari, maka pengalaman menikmati keindahan itu akan semakin lengkap dengan hadirnya bias pelangi yang berwarna warni. Benar benar air terjun yang indah dan eksotik.
Air Terjun Tiu Teja (c) viva.co.id
Karena destinasi wisata Air Terjun Tiu Teja ini baru dibuka untuk umum, maka di lokasi belum ada pedangan makanan dan minuman. Jadi, jika anda berniat kesini, persiapkan makanan dan minuman secukupnya dari rumah. Karena masih banyak pengunjung yang datang ke lokasi, para wisatawan merasa seolah olah sendang menikmati keindahan poanorama alam milik pribadi.

TERTARIK ??
Jangan lupa siapkan kamera, karena keindahan momen yang ada di air terjung Tiu Teja akan sia sia kalau tidak diabadikan.